Kamis, 10 Oktober 2013

Mengatasi Kejang pada Anak


            Ketika anak mengalami kejang tentu akan membuat hati orang tua serta orang-orang yang menyayanginya menjadi khawatir. Buah hati yang biasa membuat ceria suasana, kini merasakan sakit itu.  Kebahagiaan itu akhirnya berubah menjadi kesedihan dan kekhawatiran. Penyakit itu tak boleh dibiarkan begitu saja, meskipun pada dasarnya kita telah mengetahui bahwa itu adalah efek dari demam.
               Kejang atau step terjadi akibat adanya kontraksi otot yang berlebihan dalam waktu tertentu tanpa bisa dikendalikan. Salah satu penyebabnya adalah suhu tubuh anak yang tinggi (demam).  Umumnya, usia rentang terkena kejang adalah pada umur 1-6 tahun. Jika anak pernah mengalami kejang untuk pertama kalinya maka ada kemungkinan akan terulang kembali. Hal itu tidak boleh dibiarkan berlangsung lama atau lebih 5 menit, sebab akan menyebabkan kerusakan sel pada otak anak.
Sebab dan Ciri-ciri Kejang
               Pada dasarnya kejang disebabkan oleh daya tahan tubuh anak yang menurun. Turunnya daya tahan tubuh dapat menyebabkan banyak penyakit dapat menyerang. Pada saat sistem daya tahan tubuh melawan penyakit, suhu tubuh anak meningkat melebihi suhu tubuh normal (37oC) dan menyebabkan kejang.
               Daya tahan tubuh masing-masing anak sangatlah berbeda. Toleransi daya tahan tubuh anak biasanya dalam kisaran 38-40oC. Lebih dari itu, anak akan terserang kejang. Hal ini karena meningkatnya suhu tubuh menyebabkan menguapnya oksigen. Berkurangnya kadar oksigen akan menyebabkan anak kesulitan dalam bernafas dan menyebabkan asupan oksigen menuju otak menjadi lebih sedikit (asfiksi). Berkurangnya kadar oksigen dalam otak menyebabkan otak tak dapat bekerja dengan sempurna, atau menyebabkan konslet atau kejang. Diantara yang menyebabkannya yaitu; Influenza, Diare atau Muntaber, Radang Tenggorokan, cuaca tak menentu, dan lain-lain.
Kita perlu mengetahui karakteristik anak yang sedang mengalami kejang. Pada anak yang mengalami kejang, biasanya mengalami gejala-gejala sebagai berikut; Bola mata melihat ke atas kening, kedua tangan dan kaki kaku disertai gerakan kejut, gigi antara rahang atas dan bawah terkatup, kadang-kadang disertai muntah, menjadi sesak nafas, dan jika sudah terkategori parahh bahkan sampai tidak sadarkan diri.
Dalam mengatasi kejang, yang perlu digarisbawahi jangan sampai kita merasa panik terlebih dahulu. Kemudian, lakukan prosedur pertolongan pertama sebagai berikut;
Pertama, Kita pindahkan anak itu ke tempat tidur untuk pertolongan lebih lanjut.
Kedua, Longgarkan pakaian anak tersebut dan lepaskan yang menggangu pernafasannya.
Ketiga, Miringkan tubuhnya. Sebab, umumnya anak akan mengeluarkan air liur tanpa terkontrol dikarenakan syaraf otaknya yang tak bekerja sempurna. Agar tidak mengganggu pernafasan anak.
Keempat, kompres kepala anak menggunakan air hangat. Hindari menggunakan air dingin. Sebab, suhu dingin akan membuat benturan suhu di otak (panas dan dingin).
Kelima, jangan masukkan apapun ke mulut anak sewaktu mengalami kejang.
Keenam, berikan obat penghilang kejang yang dirasakan oleh dokter. Dan apabila masih belum reda, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk mencegah terjadinya kejang, sewaktu suhu tubuh anak naik segera beri obat penurun panas agar tidak berlanjut kejang. Semoga bermanfaat.
Silahkan dibuka link berikut>>>www.gelangstep.com