Ketika anak mengalami kejang tentu akan membuat
hati orang tua serta orang-orang yang menyayanginya menjadi khawatir. Buah hati
yang biasa membuat ceria suasana, kini merasakan sakit itu. Kebahagiaan itu akhirnya berubah menjadi
kesedihan dan kekhawatiran. Penyakit itu tak boleh dibiarkan begitu saja,
meskipun pada dasarnya kita telah mengetahui bahwa itu adalah efek dari demam.
Kejang atau step terjadi
akibat adanya kontraksi otot yang berlebihan dalam waktu tertentu tanpa bisa
dikendalikan. Salah satu penyebabnya adalah suhu tubuh anak yang tinggi (demam). Umumnya, usia rentang terkena kejang adalah
pada umur 1-6 tahun. Jika anak pernah mengalami kejang untuk pertama kalinya
maka ada kemungkinan akan terulang kembali. Hal itu tidak boleh dibiarkan
berlangsung lama atau lebih 5 menit, sebab akan menyebabkan kerusakan sel pada
otak anak.
Sebab dan Ciri-ciri Kejang
Pada dasarnya kejang
disebabkan oleh daya tahan tubuh anak yang menurun. Turunnya daya tahan tubuh
dapat menyebabkan banyak penyakit dapat menyerang. Pada saat sistem daya tahan
tubuh melawan penyakit, suhu tubuh anak meningkat melebihi suhu tubuh normal
(37oC) dan menyebabkan kejang.
Daya tahan tubuh
masing-masing anak sangatlah berbeda. Toleransi daya tahan tubuh anak biasanya
dalam kisaran 38-40oC. Lebih dari itu, anak akan terserang kejang.
Hal ini karena meningkatnya suhu tubuh menyebabkan menguapnya oksigen.
Berkurangnya kadar oksigen akan menyebabkan anak kesulitan dalam bernafas dan
menyebabkan asupan oksigen menuju otak menjadi lebih sedikit (asfiksi).
Berkurangnya kadar oksigen dalam otak menyebabkan otak tak dapat bekerja dengan
sempurna, atau menyebabkan konslet atau kejang. Diantara yang menyebabkannya
yaitu; Influenza, Diare atau Muntaber, Radang Tenggorokan, cuaca tak menentu,
dan lain-lain.
Kita perlu mengetahui karakteristik anak yang sedang mengalami kejang. Pada
anak yang mengalami kejang, biasanya mengalami gejala-gejala sebagai berikut;
Bola mata melihat ke atas kening, kedua tangan dan kaki kaku disertai gerakan
kejut, gigi antara rahang atas dan bawah terkatup, kadang-kadang disertai
muntah, menjadi sesak nafas, dan jika sudah terkategori parahh bahkan sampai
tidak sadarkan diri.
Dalam mengatasi kejang, yang perlu digarisbawahi jangan sampai kita merasa
panik terlebih dahulu. Kemudian, lakukan prosedur pertolongan pertama sebagai
berikut;
Pertama, Kita pindahkan anak itu ke tempat tidur untuk pertolongan lebih
lanjut.
Kedua, Longgarkan pakaian anak tersebut dan lepaskan yang menggangu
pernafasannya.
Ketiga, Miringkan tubuhnya. Sebab, umumnya anak akan mengeluarkan air liur
tanpa terkontrol dikarenakan syaraf otaknya yang tak bekerja sempurna. Agar
tidak mengganggu pernafasan anak.
Keempat, kompres kepala anak menggunakan air hangat. Hindari menggunakan
air dingin. Sebab, suhu dingin akan membuat benturan suhu di otak (panas dan
dingin).
Kelima, jangan masukkan apapun ke
mulut anak sewaktu mengalami kejang.
Keenam, berikan obat penghilang
kejang yang dirasakan oleh dokter. Dan apabila masih belum reda, segera bawa ke
dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk mencegah terjadinya kejang,
sewaktu suhu tubuh anak naik segera beri obat penurun panas agar tidak
berlanjut kejang. Semoga bermanfaat.
Silahkan dibuka link berikut>>>www.gelangstep.com
Silahkan dibuka link berikut>>>www.gelangstep.com